Blog

Apps Cara Belajar, Memahami, dan Menghafal Al-Quran

Allah Subhanahu wa ta’ala. berkehendak supaya kalimat-Nya disiarkan dan disampaikan kepada semua akal pikiran dan pendengaran, sehingga menjadi suatu kenyataan dan perbuatan. Kehendak semacam ini tidak mungkin berhasil, kecuali jika kalimat-kalimat itu sendiri benar-benar mudah diingat, dihafal serta dipahami. Oleh karena itu Al-Qur’an sengaja diturunkan oleh Allah Taala dengan suatu gaya bahasa yang istimewa, mudah, tidak sukar bagi siapa pun untuk memahaminya dan tidak sukar pula mengamalkannya, asal disertai dengan keikhlasan hati dan kemauan yang kuat. Allah Taala berfirman, “Sungguh Kami (Allah) telah membuat mudah pada Al-Qur’an untuk diingat dan dipahami. Tetapi adakah orang yang mengambil pelajaran?” ) (QS.Al-Oamar:17) Di antara bukti kemudahan bahasa yang digunakan oleh Al-Qur’an ialah banyak sekali orang-orang yang hafal di luar kepala, baik dari kaum lelaki, wanita, anak-anak, orang-orang tua, orang kaya atau miskin dan lain-lain sebagainya. Mereka mengulang-ulangi bacaannya di rumah atau mesjid. Tidak henti-hentinya suara orang-orang yang mencintai Al-Qur’an berkumandang di seluruh penjuru bumi. Sudah barang tentu tidak ada satu kitab pun yang mendapatkan keistimewaan melebihi Al-Qur’an. Bahkan dengan berbagai keistimewaan di atas, jelas Al-Qur’an tidak ada bandingannya dalam hal pengaruhnya terhadap hati atau kehebatan pimpinan dan cara memberikan petunjuknya, juga tidak dapat dicarikan persamaan dalam hal kandungan serta kemuliaan tujuannya. Oleh sebab itu dapat diyakini bahwa Al-Qur’an adalah mutlak sebaik-baik kitab yang ada. Kitab ini ini membahas perkara-perkara yang sangat penting diketahui oleh setiap orang Islam karena kitab ini membicarakan berbagai hal yang berkaitan dengan adab kita menjalin interaksi dengan kitab suci kita Al-Qur’an al-Karim. Dalam garis besarnya, kitab ini mengandung sembilan bagian dan sebuah mukadimah yang menjelaskan secara ringkas latar-belakang dan kandungan kitab ini secara keseluruhan. Kemudian diteruskan dengan riwayat hidup Imam Nawawi. Adapun kesembilan bagian yang menjadi inti kitab ini adalah:
  • KEUTAMAAN MEMBACA DAN MENGKAJI AL-QUR’AN
  • KELEBIHAN ORANG YANG MEMBACA AL-QUR’AN
  • MENGHORMATI DAN MEMULIAKAN GOLONGAN AL-QUR’AN
  • PANDUAN MENGAJAR DAN BELAJAR AL-QUR’AN
  • PANDUAN MENGHAFAZ AL-QUR’AN
  • ADAB DAN ETIKA MEMBACA AL-QUR’ANADAB BERINTERAKSI DENGAN AL-QUR’AN
  • AYAT DAN SURAT YANG DIUTAMAKAN MEMBACANYA PADA WAKTU-WAKTU TERTENTU
  • RIWAYAT PENULISAN MUSHAF AL-QUR’AN
Dengan pengantar yang amat singkat ini, kami dengan bangga mempersembahkan kepada Anda sebuah kitab At-Tibyaan fii Aadaabi Hamalatil Qur’an – karya ulama besar – Abu Zakariya Yahya Muhyiddin bin Syaraf bin Hizam An-Nawawi atau yang amat dikenal sebagai Iman Nawawi. Semoga Anda menjadi insan kamil – insan yang benar-benar sempurna sebagaimana tujuan asal kita semua diciptakan. Selamat membaca. Semoga Allah Subhanahu wa ta’ala selalu bersama kita. Amin yaa Rabbi alamin.